Blog / Ukur Kesehatan Finansial Melalui Rasio Keuangan
Ukur Kesehatan Finansial Melalui Rasio Keuangan
17 August 2024, 09:10
Kunci untuk memahami kesehatan finansial perusahaan adalah rasio keuangan, karena dengannya kalian dapat mengambil keputusan finansial yang tepat dan juga dapat mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian lebih.
Rasio keuangan terdiri dari 3 jenis, yaitu rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio pasar. Nah, untuk mengukur kesehatan finansial perusahaanmu, simak penjelasan rasio keuangan berikut ini!
- Rasio Likuiditas
Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan aset yang dimiliki itu diperlukan rasio likuiditas sebagai indikatornya.
a. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar membandingkan aset lancar dengan kewajiban lancar. Rumusnya adalah:
Rasio Lancar = Aset Lancar / Kewajiban Lancar
Rasio ini menunjukkan sejauh mana aset lancar perusahaan mampu menutupi kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi rasio lancar maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendeknya.
b. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa bergantung pada persediaan. Rumusnya adalah:
Rasio Cepat = (Aset Lancar - Persediaan) / Kewajiban Lancar
Rasio cepat memberikan gambaran yang lebih konservatif mengenai likuiditas suatu perusahaan karena tidak memasukkan persediaan yang mungkin tidak dapat segera dikonversi menjadi kas.
2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang dengan memastikan perusahaan memiliki struktur keuangan yang sehat. Dua rasio solvabilitas yang umum digunakan adalah:
a. Debt to Equity Ratio
Rasio utang terhadap ekuitas membandingkan total utang terhadap total ekuitas perusahaan. Rumusnya adalah:
Debt to Equity Ratio = Total Hutang / Total Ekuitas
Rasio ini menunjukkan seberapa besar ketergantungan perusahaan pada pembiayaan hutang dibandingkan dengan ekuitas. Rasio yang tinggi dapat menunjukkan risiko keuangan yang lebih tinggi karena perusahan lebih bergantung pada utang.
b. Interest Coverage Ratio
Rasio cakupan bunga mengukur kemampuan perusahaan membayar beban bunga atas utangnya dengan laba operasi. Rumusnya adalah:
Interest Coverage Ratio = Laba Operasional / Beban Bunga
Rasio ini menunjukkan seberapa nyaman perusahaan dalam memenuhi kewajiban bunga utangnya. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar bunga utangnya.
3. Rasio Pasar
Rasio pasar digunakan untuk mengetahui kinerja saham suatu perusahaan di pasar. Dua rasio pasar yang penting adalah:
a. Price to Earnings Ratio (P/E Ratio)
Rasio P/E membandingkan harga saham perusahaan dengan laba per sahamnya. Rumusnya adalah:
P/E Ratio = Harga Saham / Laba Per Saham
Rasio ini menunjukkan seberapa besar investor bersedia membayar untuk setiap dolar keuntungan perusahaan. Rasio yang tinggi dapat menunjukkan ekspektasi pertumbuhan pendapatan yang tinggi.
b. Earnings per Share (EPS)
Laba EPS menunjukkan jumlah bersih per saham yang beredar. Rumusnya adalah:
EPS = Laba Bersih / Jumlah Saham Beredar
EPS memberikan gambaran keuntungan yang dihasilkan dari setiap saham yang beredar. Semakin tinggi EPS maka semakin menguntungkan perusahaan bagi pemegang sahamnya.
Dengan memahami dan menggabungkan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio pasar, kalian dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam mengelola bisnis atau investasi kalian. Pastikan untuk selalu melakukan analisis rasio keuangan secara berkala untuk menjaga kesehatan keuangan perusahaan kalian, ya!